.

.

Tuesday, April 22, 2014

USAMAH MORSI CERITA DETIK PERTEMUAN DENGAN AYAHANDA 16 APRIL LEPAS


Putera kepada Presiden Mesir yang sah, Dr.Mohammed Morsi, Usamah Morsi menceritakan detik-detik pertemuan beliau dengan ayahandanya Dr.Morsi yang berlangsung pada 16 April lalu. Usamah menceritakannya di laman sosial Facebook milik beliau dan berkata, ayahandanya berada dalam keadaan kesihatan yang baik dan tidak putus-putus penggantungannya dengan Allah.
Kata Usamah, "Pertemuan pada hari Rabu itu berlangsung di Akademi Polis iaitu lokasi perbicaraan mahkamah Presiden Morsi yang terletak di Tajammu' Khomis, timur Kaherah. Saya masuk bertemu dengan Tuan Presiden dalam pertemuan khas yang berlangsung selama 10 minit."
Jelas Usamah lagi, "Tatkala saya memasuki bilik yang menempatkan Tuan Presiden, saya melihat wajah beliau berseri-seri dan kelihatan janggutnya masih basah dengan air wudhuk. Dalam pertemuan itu turut bersama kami ialah Tuan Rifa'at Tohtowi, seorang yang berketurunan mulia dan cucu kepada ulamak (beliau merupakan Ketua Turus Pejabat Presiden Mesir ketika pemerintahan Dr.Morsi) selain 7 orang pegawai polis tetapi pandangan saya hanya memandang Tuan Presiden."
Menurut Usamah Morsi lagi, "Saya mengucup tangan dan kepala Tuan Presiden, lantas beliau berkata kepada saya: "Sila bertenang dan jangan risau..Saya berada dalam keadaan kesihatan yang amat baik. Penggantungan saya kepada Allah, ia menguatkan saya bersama saudara saya ini, Rifa'at dan beliau merupakan sebaik-baik lelaki."
Presiden Morsi juga turut prihatin apa yang menimpa seorang tokoh revolusi Islam Mesir, Syeikh Hazim Abu Ismail yang turut diheret ke mahkamah pada hari yang sama maka Usamah memaklumkan beliau dijatuhkan hukuman zalim lantas Presiden Morsi mendoakan agar saudaranya, Hazim itu dibebaskan.
Usamah Morsi mengakhiri tulisannya di Facebook dengan berkata, "Presiden menyampaikan salam kepada semua maka tamatlah waktu yang diberikan maka saya keluar dari bilik tersebut."
Sumber: Halaman rasmi FJP

Monday, April 21, 2014

Alex, Seminggu Berturut-turut Dengarkan Al-Quran, Masuk Islam


ALEX  tidak menunggu lama untuk memeluk Islam. Ketika ia menelusuri sejarah Al-Quran, ia sangat terpukau oleh kitab suci yang tak pernah berubah selama 14 abad lebih ini. Berikut adalah penuturannya bagaimana ia menjadi seorang mualaf.
“Saya mengucapkan syahadat pada tahun 2010, jadi praktis, saya masih sangat baru dalam Islam.
Ini adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat dalam hidup saya.
Saya sedang membaca Alkitab pada perayaan Thanksgiving tahun 2010, dan saya membaca beberapa buku tentang Alkitab dan saya mulai bertanya. Saya mulai bertanya tentang agama yang berbeda, dan setelah itu saya bertanya tentang Islam. Saya mulai melakukan penelitian lebih lanjut tentang agama-agama lain, namun sebagian besar membuat saya tak tahan.
Lalu saya mulai meneliti tentang sejarah Quran. Saya mencarinya di google. Saya tertarik bahwa Kitab itu ternyata masih utuh selama 14 abad, dan satu hal mengarah ke yang lainnya, dan saya terus mencari.
Tapi titik balik saya adalah ketika saya menemukan tentang sejarah Kaabah. Saya dibesarkan oleh ajaran Katolik, saya mendapatkan pengajaran di sekolah Katolik selama 8 tahun, dan saya tidak pernah diberitahu bahwa Kaabah dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.
Dan ketika saya menemukan bahwa Kaabah dibangun oleh mereka, saya benar-benar marah. Aku merasa seperti dibohongi oleh Gereja Katolik.
Sebelum itu, saya tidak pernah percaya pada dosa, namun saya tidak pernah mengerti bahwa: di satu sisi mereka mengajarkan Sepuluh Perintah Tuhan, namun di sisi lain mereka membuat patung-patung , sehingga itu tidak masuk akal. Dan ketika saya membaca Quran, saya menemukan Quran Explorer , dan saya mendengarkan Quran dalam bahasa Arab, dan dalam bahasa Inggris. Hanya dalam seminggu, saya yakin untuk mengucap syahadat di depan computer. Dan sebulan kemudian, saya lakukan secara resmi di masjid.
Tantangan setelah syahadat
Hal yang paling sulit saya kira adalah keluarga saya.
Saya sudah berusaha menelepon semua keluarga saya, namun tidak ada yang menjawab. Tapi itu tidak mengapa, saya merasa sebagai orang paling bahagia, sehingga itu tidak menjadi masalah buat saya.
Saya ingin memberitahu mereka “Baca … Baca,” itu saja yang harus mereka lakukan, hanya membaca. Atau bahkan Kalau tak mahu membaca sekalipun, dengarkan saja Quran on-line, itu juga cukup.

  1. Saya punya pengalaman soal Ramadhan pertama saya. Seumur hidup sebelunmnya saya tidak pernah berpuasa. Saya pikir saya tidak akan mampu berpuasa. Saya benar-benar takut bahwa saya akan gagal, tapi saya berdoa, meminta kepada Allah untuk membantu saya, untuk membimbing saya dan itu adalah hal termudah yang pernah saya lakukan. Tiga hari pertama benar-benar sebuah perjuangan, tentu saja, tapi kemudian, setelahnya saya baik-baik saja.

Dalam Islam ada banyak disiplin, kesalehan, ada begitu banyak hal yang tidak bisa saya jelaskan.” 

Sumber: Islampos.com

Friday, April 18, 2014

TERUNGKAP, NASKAH MELAYU TERTUA DI DUNIA



Naskah Tanjung Tanah adalah kitab undang-undang yang dikeluarkan oleh kerajaan Malayu pada abad ke-14. Naskah ini merupakan naskah Malayu yang tertua di dunia, dan juga satu-satunya yang tertulis dalam aksara pasca-Palawa yang juga disebut sebagai aksara Malayu dan Aksara Incung.

ULI Kozok, doktor filologi asal Jerman, telah mengejutkan dunia penelitian bahasa dan sejarah kuno Indonesia. Lewat temuan sebuah naskah Malayu kuno di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang ia lihat pertama kali di tangan penduduk pada 2002, ia membantah sejumlah pendapat yang telah menjadi pengetahuan umum selama ini. Pendapat pertama, selama ini orang beranggapan naskah Malayu hanya ada setelah era Islam dan tidak ada tradisi naskah Malayu pra-Islam. Artinya, dunia tulis-baca orang Malayu diidentikkan dengan masuknya agama Islam di nusantara yang dimulai pada abad ke-14.

"Naskah Undang-Undang Tanjung Tanah" yang ditemukan Kozok merupakan naskah pertama yang menggunakan aksara Pasca-Palawa dan memiliki kata-kata tanpa ada satupun serapan ‘berbau' Islam.

Berdasar uji radio karbon di Wellington, New Zealand naskah ini diperkirakan dibuat pada zaman Kerajaan Adityawarman di Saruwasa (Tanah Datar, Sumatera Barat) antara 1345 hingga 1377. Naskah ini dibuat di Dharmasraya yang waktu itu merupakan pusat Kerajaan Malayapura. Karena itu Kozok mengumumkan naskah tersebut sebagai naskah Malayu tertua di dunia yang pernah ditemukan.

"Ada pakar sastra dan aksara menganggap tidak ada tradisi naskah Malayu sebelum kedatangan Islam, ada yang beranggapan Islam yang membawa tradisi itu ke Indonesia, dengan ditemukannya naskah ini teori itu runtuh," kata Kozok.

Aksara Sumatera Kuno.

Pendapat kedua, seperti halnya Jawa, Sumatera sebenarnya juga memiliki aksara sendiri yang merupakan turunan dari aksara Palawa dari India Selatan atau aksara Pasca-Palawa. Selama ini aksara di sejumlah prasasti di Sumatera, seperti sejumlah prasasti-prasasti Adityawarman, disebut para ahli sebagai aksara Jawa-Kuno.

Padahal, menurut Kozok, aksara itu berbeda. Seperti halnya di Jawa, di Sumatera juga berkembang aksara Pasca-Palawa dengan modifikasi sendiri dan berbeda dengan di jawa yang juga bisa disebut Aksara Sumatera-Kuno.

Pendapat ketiga, kerajaan Malayu tua pada zaman Adityawarman telah memiliki undang-undang tertulis yang detail. Undang-undang ini dikirimkan kepada raja-raja di bawahnya. Selama ini belum pernah ada hasil penelitian yang menyebutkan Kerajaan Malayu Kuno memiliki undang-undang tertulis.

Pendapat keempat, dengan ditemukannya "Naskah Undang-Undang Tanjung Tanah" selangkah lagi terkuak informasi mengenai Kerajaan Dharmasraya, Adityawarman, dan Kerajaan Malayu yang beribukota di Suruaso. Naskah tersebut menyebutkan bahwa Kerajaan Malayu beribukota Suruaso yang dipimpin oleh Maharaja Diraja, di bawahnya Dharmasraya yang dipimpin Maharaja, dan di bawah Dharmasraya adalah Kerinci yang dipimpin Raja

Undang-Undang dari Dharmasraya

Transliterasi dan terjemahan naskah 35 halaman itu dilakukan sejumlah ahli yang dikoordinasi oleh Yayasan Naskah Nusantara (Yanassa). Ternyata naskah tersebut berisi undang-undang yang dibuat di Dharmasraya (sekarang tepatnya di tepi Sungai Batanghari di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat) yang diberikan kepada masyarakat Kerinci.

Dharmasraya waktu itu adalah pusat Kerajaan Malayapura/Malayu beragama Hindu-Buddha di bawah pemerintahan tertinggi raja Adityawarman. Tulisan tentang naskah kuno ini telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia berjudul Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah, Naskah Malayu yang Tertua (Yayasan Obor Indonesia: 2006). Edisi sebelumnya dalam bahasa Inggris The Tanjung Tanah Code of Law: The Oldest Extant Malay Manuscript ( Cambridge: St Catharine's College and the University Press: 2004)

Gambar: Naskah Tanjung Tanah Hal 34 (Naskah Tj Tanah menggunakan aksara Malayu pada hal 1-32 dan aksara Incung pada hal 33-35)

Ditulis oleh: RiriSaputra

Thursday, April 17, 2014

Subhanaallah - Fenomena Menarik Gerhana Bulan Berdarah Dari Serata Dunia

Beberapa jam yang lalu, telah  berlangsungnya fenomena gerhana bulan merah atau "Blood Moon". Fenomena yang menarik ini terjadi kerana ia berlangsung dalam masa yang sama semasa planet bumi berputar pada posisi yang paling hampir dengan planet Marikh.
Gambar-gambar fenomena ini diambil dari seluruh dunia yang berlaku pada 
lewat Isnin 14 April 2014 dan awal selasa yang 
berlangsung selama 3 jam 50 minit.
   





  


  


  




























Wednesday, April 16, 2014

Pelik Tetapi Benar : Hajat Penguli Roti Ingin Berjumpa Imam Hanbali.




kisah-imam-hanbali-dengan-pembuat-rotiImam Ahmad bin Hanbal dalam perjalanan untuk menuntut ilmu . Akhirnya beliau terpaksa bermalam di sebuah masjid. Malang sekali apabila penjaga masjid menghalang beliau daripada bermalam di situ. 

"Ini bukan tmpat untuk tidur!" katanya.

Bukanlah salah penjaga masjid itu yang tidak mengenali Imam Ahmad. Beliau pula tidak memperkenalkan diri. Jika penjaga itu mengenali beliau pasti dia tidak menghalang Imam Ahmad menumpang tidur. Walaupun pun beliau memujuk penjaga masjid tersebut untuk dibenarkan tidur untuk hanya beberapa jam, namun tidak berhasil. 

Kemudian Imam Ahmad mengambil keputusan berbaring sahaja berdekatan pintu masjid. Namun, di situ pun si penjaga masjid menghalangnya. 

Akhirnya dia menghalau Imam Ahmad yang sudah berusia itu keluar dari kawasan masjid. 

Pada masa yang sama, seorang pembuat roti menyaksikan peristiwa itu merasa sungguh simpati. Lantas dia mengajak Imam Ahmad yang tidak dikenali itu untuk bermalam sahaja di kedainya. 

Lelaki itu, adalah seorang pengusaha kedai roti. Setelah menunjukkan Imam Ahmad tempat tidurnya si pembuat roti pun meneruskan kerjanya. 

Imam Ahmad tidak terus tidur sebaliknya memerhatikan gerakgeri pembuat roti yang menarik perhatiannya. Setiap gerak tangannya mengguli roti,diiringi dengan yang tidak henti-henti. 

Imam Ahmad kagum dengan amalan pembuat roti tersebut. Beliau ingin sangat mengetahui rahsianya. 

"Sejak bila engkau beristiqhfar seperti ini?"

"Adakah engkau mendapat keuntungan dengan sentiasa beristiqhfar?" 

Pantas dia menjawab :"Ya! Setiap hajat dan permohonan saya sering dimakbulkan Allah. Cuma ada satu sahaja hajat yang belum dimakbulkan , wahai tuan." 

"Apakah itu?" 

"Saya berdoa agar dapat melihat Imam Ahmad bin Hanbal, tetapi belum diperkenankan lagi!" 

Terkejut Imam Ahmad mendengar jawapannya itu. Lalu Imam Ahmad berkata:"Wahai saudara ! Akulah Imam Ahmad bin Hanbal. 

Allah telah membawa aku untuk bertemu denganmu!" 
Begitulah bukti kelebihan istiqhfar sehingga Allah rakamkan dalam surah Nuh ayat 10-12. 

Dalam ayat ini, Allah menceritakan bahawa Nabi Nuh menggalakkan umatnya beristiqhfar kerana ganjarannya banyak, antaranya : 
  1. Allah akan menurunkan hujan lebat yang dapat meyuburkan tanah sehingga menghasilkan dan buah-buahan yang mendatangkan kebaikan kepada mereka. 
  2. Allah akan menganugerahkan kepada mereka harta yang banyak dan beraneka rupa dan ragam. 
  3. Allah akan menganugerahkan zuriat yang akan melanjutkan keturunan mereka sehingga mereka pupus. 
  4. Allah akan mengalirkan sungai yang berperanan mengairi kebun-kebun mereka sehingga tanam-tanaman hidup subur dan menghijau. 
Walaupun wasiat ini berkaitan dengan perutusan Nabi Nuh tetapi sesuai dengan perutusan al-Quran yang manfaatnya bersifat kekal. 
Lihatlah walaupun si penguli roti mempunyai hajat yang kecil tetapi Allah memakbulkannya berkat istiqhfar yang diamalkan. Dalam dia sibuk menguruskan kehidupannya Allah telah memenuhi hajatnya. 

Sumber : Solusi 
Kredit: Open Minda

Monday, April 14, 2014

HARTA YANG TIDAK DI ZAKATI



ALHABIB ABDULQADIR BIN AHMAD ASSEGAF, JEDDAH BERTUTUR:
Alkisah ada seorang bernama al-Habib Agil bin Hasan al-Jufri, seorang shalihin dan juga seorang pedagang. Beliau menunaikan hak-hak orang lain sebagaimana mestinya. Suatu kali beliau meminta dari wakilnya yang ada di India untuk dikirimi gula, wakilnya menulis surat: "Gulanya sudah kami kirim melalui sebuah kapal dan akan sampai dalam beberapa hari ini.".

Beberapa hari kemudian terdengar kabar bahwa kapalnya tenggelam beserta barang-barang bawaannya termasuk gula yang sudah beliau pesan bersama surat di dalamnya.

Orang-orang memberi kabar: "Wahai habib gula-gulamu beserta kapal yang membawanya telah tenggelam."

Beliau menjawab: "Kalau gula milik saya pasti tidak bakal tenggelam." Orang-orang mengatakan: 'Apa engkau sudah
tidak waras! Ini kapalnya tenggelam bersama barang-barang muatannya."

Beliau menjawab: 'Apapun yang terjadi, Nabi Muhammad saw sudah berjanji dalam sebuah hadisnya:
“MAA TALIFA MAALUN FII BARRUN WALA BAHRIN ILLA BIHABSIZZAKAATI”

Artinya: TIDAK AKAN RUSAK HARTA DI LAUTAN MAUPUN DI DARATAN, KECUALI KARENA TIDAK DIZAKATI
Memang benar, setelah beberapa hari datanglah surat lain dari wakilnya: "Kami minta maaf karena terlalu cepat mengirim surat kepadamu, sebenarnya gulanya belum kami kirim, karena waktu kami bawa ke kapal, kaptennya mengatakan barangnya sudah penuh jadi nanti beberapa hari lagi akan sampai kepadamu dengan kapal lain”

kemudian habib Agil bin Hasan Al-Jufri berkata kepada orang-orang yang telah mengabari tentang kapal yang karam itu:
“Apa kiranya Nabi Muhammad Saw pernah berbohong kepada seseorang? Tentulah tidak." Inilah kemantapan hati, memang sabda Nabi Muhammad Saw benar dan tanpa ada keraguan sedikitpun.

Wallahu`alam


Sumber: FB Zon Kuliah Agama